14 Oktober 2011

Mengenal Tanaman Salak dan Buah Salak "Si Sepat Manis"

Buah salak "si sepat manis"
Siapa yang tidak tahu dengan tanaman salak (Sallaca edulis, Reinw)? Tanaman salak merupakan salah satu tanaman asli Indonesia. Tanaman ini termasuk suku palem yang rendah, berakar serabut, tegak, hampir tidak berbatang, cabangnya sangat banyak, berduri, dan tingginya mencapai 1,5-5 meter. Menurut Mogea (1979), tanaman salak umumnya tumbuh berkelompok atau rumpun yang terdiri dari 2-4 pohon dan memiliki garis tengah sekitar 2 meter.

Daerah pertumbuhan yang baik untuk tanaman salak yaitu pada tanah podsolik dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (Mogea, 1979). Dalam pertumbuhannya, tanaman salak membutuhkan penyinaran matahari yang tidak langsung dan kelambapan yang tinggi sehingga biasanya diantara tanaman salak sering ditanami pohon-pohon yang tinggi dengan daun yang mudah busuk jika telah gugur. Seperti pohon sawo, durian, kecapi, duku, menteng, kemiri, melinjo, aren, pisang, nangka, kelapa dan jengkol.

Buah salak tersusun dalam sebuah tandan, terletak diantara pelepah daun. Buah tersebut bersisik coklat sampai kekuningan. Rasanya ada yang asam, manis atau sepat dan daging buahnya terkadang mempunyai konsistensi yang berpasir. Setiap tandan dapat terdiri dari 10-25 buah dan setiap kilogramnya terdapat 10-14 buah (Sumarto, 1976).

Waktu panen buah salak dapat ditentukan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara menggerak-gerakkan tandan dari tanamannya. Apabila ada buah yang jatuh, maka buah dalam tandan tersebut sudah cukup matang untuk dipanen. Selain itu, kematangan buah salak juga dapat diamati dengan cara memetik salah satu buah salak dari tandannya. Kematangan ditandai dengan melebarnya sisik dan warna biji yang berubah menjadi coklat tua.

Perbanyakan tanaman biasanya dilakukan dengan menggunakan bijinya. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara cangkokan tunas atau anakan yang lebih menguntungkan dari penanaman dengan biji, karena umur berbuahnya akan lebih cepat yaitu setelah umur 2-3 tahun. Sedangkan pohon yang diperbanyak dengan menggunakan biji akan berbuah setelah berumur 4-5 tahun (Edy, 1986).

Buah salak terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit buah, daging buah yang diselubungi selaput tipis, dan biji. Setiap buah salak memiliki satu biji, berwarna coklat kehitam-hitaman, keras, dan pada biji terdapat sisi cembung dan sisi datar. Buah salak memiliki rasa yang beragam. Secara umum salak muda memiliki rasa yang sepat, dan semakin tua rasanya berangsur-angsur menjadi manis dalam artian rasa sepatnya berkurang. Berikut merupakan kandungan gizi buah salak menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1981).

Kandungan gizi buah salak per 100 gr buah

Referensi:
-Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata. Jakarta.
-Edy Y. 1986. Bertanam Salak. Trubus 197: 10-12.
-Mogea JP. 1979. Faktor Musim dalam Pembuahan Salak. Berita Biologi 2 (4): 71-74.
-Sumarto. 1976. Perhitungan Biaya Produksi dan Pemasaran Salak Condet. Holtikultura (1): 5-7.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

The best online casino | Australian Bookies and Sports
The best online casino in Australia is the Australian Bookies and Sports Wagering Commission. Australian 온라인 카지노 슬롯 bookmakers will have to offer the best of

 
Design by Free WordPress Themes | Customized by Blurry Eyes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons