31 Maret 2011

Komersialisasi Teknologi

Strategi
Komersialisasi merupakan serangkaian upaya dari pengembangan dan pemasaran sebuah produk atau proses dan penerapan proses dalam kegiatan produksi. Kegiatan ini merupakan rangkaian yang cukup kompleks dengan melibatkan berbagai aspek yang mencakup kebijakan ekonomi, sumberdaya manusia, investasi, waktu, lingkungan pasar, dan sebagainya. Tahapan-tahapan komersialisasi sebuah produk umumnya seperti yang terlihat pada gambar berikut. (Goenadi, 2000).

Tahapan Komersialisasi

Invensi adalah suatu upaya untuk menciptakan atau membuat sesuatu yang baru dan bermanfaat sehingga dapat memecahkan secara teknis persoalan yang dihadapi oleh manusia, masyarakat, atau lingkungan. Kegiatan ini meliputi aktivitas imajinasi ide, pengamatan, formulasi invensi, dan uji coba. 

Sebuah invensi pada dasarnya merupakan ide atau solusi bagi sebuah masalah teknis, oleh karena itu sangat penting untuk memperoleh perlindungan hukum sebelum mengkomersialkannya. Pada beberapa kasus, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan sebelum sebuah invensi dapat diwujudkan dalam bentuk produk yang dapat dipasarkan atau proses yang dapat diterapkan dalam produksi komersial, bahkan setelah produksi dari invensi baru dilaksanakan, upaya lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memasarkannya, yang juga memerlukan dukungan sumberdaya manusia, investasi, waktu, dan kerja kreatif.

Komersialisasi invensi merupakan serangkaian upaya dari pengembangan dan pemasaran sebuah hasil invensi. Kegiatan ini cukup kompleks dengan melibatkan berbagai aspek yang mencakup kebijakan ekonomi, sumberdaya manusia, investasi, waktu, lingkungan pasar, dan sebagainya (Goenadi, 2000).

Komersialisasi invensi tidak selalu mudah karena melibatkan berbagai pelaku dan mekanisme yang cukup rumit. Tahapan utama yang sering sulit untuk dilakukan adalah melakukan valuasi (penetapan nilai) terhadap invensi yang akan dikomersialkan. Presentasi ini selanjutnya menyajikan secara singkat beberapa langkah strategis dalam proses komersialisasi invensi bernilai ekonomis (Turner, 2000).

Komersilisasi dari sebuah invensi adalah sebuah bentuk inovasi teknis yang merupakan sebuah kegiatan kreatif yang dapat diterapkan dengan mengubah suatu ide invensi menjadi produk yang dapat dipasarkan atau proses yang dapat diterapkan dalam produksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi komersilisasi invensi, yaitu: infrastruktur untuk fasilitas alih teknologi, kebijakan keuangan, dan pajak. (Goenadi, 2000).

Inovasi adalah kegiatan untuk membawa invensi ke pasar atau komersialisasi, yang memerlukan perencanaan dan tidak dapat terjadi begitu saja. Kekayaan Intelektual (KI) telah menjadi unsur sangat penting dalam strategi modern untuk promosi dari inovasi dan invensi. oleh karena itu kekayaan intelektual merupakan alat penting bagi pembangunan.

Menurut Ducker (1985), inovasi adalah tindakan yang memberi sumberdaya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Empat hal yang berkaitan dengan inovasi yaitu sebagai berikut:
  1. Inovasi mempunyai tujuan dan sistematis,dimulai dari menganalisis peluang
  2. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual
  3. Agar efektif sebuah inovasi harus sederhana dan harus focus
  4. Inovasi yang efektif dimulai dari yang kecil
  5. Inovasi harus mengarah pada kepemimpinan
Terdapat juga persyarata-persyaratan dalam sebuah inovasi. Tiga persyaratan sebuah inovasi adalah sebagai berikut:
  1. Inovasi adalah karya sehingga membutuhkan pengetahuan
  2. Agar berhasil, inovator harus membina kekuatannya. Inovator yang berhasil harus melihat peluang dalam jajaran yang luas
  3. Inovasi adalah dampak dalam perekonomian dan masyarakat, suatu perubahan dalam perilaku pelanggan, guru, para petani, dan sebagainya.
Terdapat upaya dalam pemberdayaan kekayaan intelektual (KI) dengan cara komersialisasi investasi melalui teknologi, yaitu dengan cara pengalihan secara gratis, penjualan KI, dan lisensi KI. Berikut penjelasan tiap-tiap upaya dama pemberdayaan KI tersebut:

Pengalihan secara gratis

Penemu dapat memberikan temuannya secara gratis dalam rangka pertukaran dengan temuan lain. Cara tersebut sering dilakukan oleh industry perangkat lunak computer. Beberapa perusahaan perangkat lunak computer memberikan produknya secara gratis dalam versi yang kecil dan terbatas untuk mengikat konsumen agar menggunakannya secara lengkap. Penyerahan KI secara gratis dimaksudkan sebagai bagian dari pemasaran produk untuk memberikan jaminan pasar bagi lisensi komersial. 

Penjualan KI

Cara tersebut sulit dilakukan karena tidak mudah menentukan tingkat harga jual produk KI. Bila harga terlalu tinggi, tidak akan ada pembeli. Sementara itu, bila harga rendah maka penemu akan rugi. Kesulitan lainnya adalah penemu tidak mempunyai hak lagi untuk menggunakan hasil temuannya tanpa izin pemilik baru. 

Lisensi KI

Lisensi adalah hak pakai dari suatu temuan dalam periode tertentu di wilayah tertentu sebagai pengganti uang atau kompensasi lainnya. Lisensi bersifat kontrak sehingga dilindungi oleh UU. Kekayaan Intelektual yang dapat dilisensikan adalah paten, merek dagang, hak cipta, rahasia dagang, dan lainnya. Keuntungan lisensi adalah si penemu tetap memiliki temuannya dan penemu tetap dapat menggunakan temuannya untuk tujuan non-komersial.

Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Menurut Kotler (2003), dari segi sosial pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Menurut Kotler (2003), alat bauran pemasaran dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yang disebut empat P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual produk atau jasa tersebut. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli dan selanjutnya perusahaan menyediakan semua produk atau jasa yang diinginkan (Kotler, 2003)

Analisis terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman disebut analisis SWOT. Analisis ini mencakup pemantauan lingkungan pemasaran secara internal maupun eksternal. Lingkungan eksternal mencakup analisis peluang dan ancaman sedangkan lingkungan internal mencakup analisis kekuatan dan kelemahan (Kotler, 2003).

Analisis pasar terdiri dari segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup (Kotler,2003). 

Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing (Kotler, 2003).

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target, yaitu: perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan, strategi targeting didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan, segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya (Kotler, 2003).

Posisioning adalah suatu metode untuk membuat sebuah produk yang berbeda dengan produk pesaing dalam bentuk brand image, menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Posisioning adalah mengenai cara perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan (Kotler, 2003).

Referensi :
- Goenadi, D. H. 2000. Pengalaman Pemasaran Teknologi Pertanian Bernilai Komersial. Lokakarya Komersialisasi dan Alih Teknologi Hasil Penelitian Pertanian., Bogor, Januari 2000. 14 hal.
- Turner, J. 2000. Valuation of Intellectual Property Assets; Valuation Techniques: Parameters, Methodologies, and Limitations. WIPO Asian Reg. Forum on Intell. Prop. Stra. for the Promotion of Innov. and Invent. Acts. Taejon, South Korea. Nov. 2000. 14p.
- Ducker, Peter F. 1985. Inovasi dan Kewiraswataan, Praktek dan Dasar-Dasar. Erlangga. Jakarta.
- Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Index. Jakarta.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Customized by Blurry Eyes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons